Sabtu, 24 November 2012

Manajemen resiko. Perlu atau tidak? ( Versi Indonesia)


Hello sahabat blog.

Dalam Blog saya kali ini saya ingin berbagi Ilmu kepada kalian. Yaitu tentang Manajemen resiko. Perlu diketahui bahwa hidup di dunia ini penuh dengan resiko untuk kita semuanya. Sebagai contoh sederhana adalah saat kita berjalan santai, ketika anda tidak berhati-hati maka yang terjadi kepada anda adalah terjatuh karena ada batu yang mengganjal anda. Jadi dari setiap pekerjaan dan apa saja yang anda kerjakan mengandung resiko kepada anda, entah besar atau kecil. Maka dari itu untuk meminimalisasi resiko maka kita harus mengatur dan mengelola dengan baik resiko yang akan terjadi kepada anda.
Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang. Atau bisa kita pahami dalam arti asuransi , resiko bisa diartikan sebagai suatu keadaan ketidak pastian dimana jika terjadi suatu keadaan yang tidak terduga yang dapat menimbulkan kerugian  bagi kehidupan kita di masa mendatang. Maka dari itu untuk menghindari suatu resiko yang dapat mengganggu kita di masa mendatang perlu adanya manajemen risiko. Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk,yaitu:
1. Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi oleh perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko ini sering di sebut dengan kata risiko bisnis(business risk) . Contoh: seorang yang menginvestasikan orangnya ke dalam suatu perusahaan. Ada kemungkinan investasinya berhasil dan menguntungkan, tetapi kemungkinan rugi pasti ada.
2. Risiko murni
Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa –apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contohnya adalah bencana alam tanah longsor. Tanah longsor hanya menimbulkan kerugian bagi perusahaan, bukan menguntungkan. Salah satu cara untuk menghindari risiko ini adalah dengan melindungi semua aset dengan asuransi yang kuat. Dengan begitu kita sudah berhasil untuk mengurangi risiko dari bencana alam tersebut.
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur dalam mengelola ketidak pastian yang berkaitan dengan ancaman yang dapat mengancam apa yang kita kerjakan. Ada beberapa strategi yang digunakan oleh seseorang untuk manajemen resiko yaitu dengan memindahkan resiko yang akan menimpa diri sendiri kepada pihak lain, mencoba untuk menghindari resiko yang akan terjadi di masa mendatang, mengurangi efek negatif resiko dan menampung sebagian atau semua resiko tertentu.
Setiap orang mempunyai resiko yang berbeda-beda. Maka dari itu sasaran dari pelaksanaan manajemen resiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat.  Hal ini berupa ancaman yaitu dalam bentuk yang disebabkan oleh bencana alam, teknologi manusia, manusia itu sendiri, organisasi dan politik.
Ada beberapa risiko yang di bahas dalam manajemen resiko yaitu:
1. Risiko operasional
2. Risiko hazard
3. Risiko financial
4. Risiko strategik
Pendekatan sistematis mengenai manajemen risiko dibagi menjadi 3 tahapan. Yaitu:
1. Identifikasi risiko
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menanggulangi resiko yang akan terjadi pada kita adalah dengan mengidentifikasi resiko. Semua orang mempunyai resiko. Bukan hanya diri kita sendiri. Perusahaan yang beroperasi juga mempunyai resiko yang dapat mengganggu kelangsungan produksinya. Sebelum kita atau perusahaan menjalankan aktifitasnya, maka kita harus bisa mengindentifikasi resiko apa saja yang dapat menghambat kelangsungan kegiatan di masa depan. Mulai menulis apa saja resiko yang akan terjadi.
2. Analisa dan evaluasi risiko
Setelah kita mendapatkan daftar resiko yang akan terjadi pada diri kita maupun perusahaan maka,langkah selanjutnya adalah analisa resiko tersebut. Analisa dilakukan dengan membuat daftar kerugian dan keuntungan apabila datangnya resiko tersebut. Apabila adanya kerugian yang ditimbulkan, maka harus membuat solusi ketika resiko itu terjadi. Setelah semuanya sudah selesai membuat daftar kerugian dan keuntungannya. Maka dari hasil tersebut akan di evaluasi solusi yang sudah dibuat.
3. Respon atau reaksi untuk menanggulangi risiko tersebut.
Tahap terakhir yang harus kita lakukan adalah respon atau reaksi untuk menanggulangi risiko tersebut. Setelah semuanya sudah dirasa siap untuk menanggulangi resiko. Setelah adanya resiko benar-benar datang dalam diri kita maupun perusahaan, respon dan reaksi dalam menanggulangi keadaan itu sangat diperlukan. Waktunya untuk melakukan atau melaksanakan solusi yang sudah dibuat sebelumnya. Dan mengevaluasi apabila adanya solusi yang tidak tepat dan memakai solusi selanjutnya.
ada tahap -tahap untuk menagani resiko(menurut SELL.STIE-MCE)

Tahap-tahap Manajemen risiko:
a. Mengidentifikasi terlebih PT KARYA CIPTA PUTRA risiko-risiko Yang mungkin dialami oleh Akan PERUSAHAAN
b. Atas Mengevaluasi masing-masing risiko ditinjau Bahasa Dari keparahan (Diskonto risiko) Dan frekuensinya
c. Mengendalikan risiko, secara fisik (risiko dihilangkan, risiko diminimalisir) Dan ataupun secara finansial (risiko ditahan, risiko ditransfer)
d. Menghilangkan risiko berarti menghapuskan * Semua kemungkinan terjadinya kerugian, misalnya mengendarai mobil Illustrasi di Musim Hujan, kecepatan maksimumnya dibatasi Kendaraan 60 km / jam
e. Meminimalisasi risiko dilakukan upaya-upaya Artikel Baru untuk meminimumkan kerugian, misalnya Illustrasi Produksi, Peluang terjadinya Produk Gagal dapat Dikurangi Artikel Baru Pengawasan Mutu (quality control)

f. Menahan Sendiri risiko berarti menanggung keseluruhan atau sebagian bahasa Dari risiko, misalnya Artikel Baru Cara membentuk cadangan Illustrasi PERUSAHAAN untuk menghadapi kerugian Yang Bakal terjadi (POS Sendiri)
g. Pengalihan / transfer risiko dapat dilakukan Artikel Baru memindahkan kerugian atau risiko Yang mungkin terjadi kepada pihak Lain, misalnya PERUSAHAAN Asuransi

Ada banyak manfaat apabila menerapkan manajemen resiko ,antara lain:
Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah yang rumit.
Memudahkan estimasi biaya
Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan alternatif.
Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko.
Dari semua keterangan yang saya bahas di atas , ternyata resiko memang ada dan akan selalu ada di setiap kegiatan yang anda lakukan setiap hari. Entah itu resiko spekulatif maupun resiko murni anda harus berhati- hati dan menyiapkan solusi yang tepat untuk mengatasi resiko yang datang mengganggu kegiatan anda.

*Kutipan dari manajemen resiko jurnal_sdm dan wikipedia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar